Rabu, 26 Maret 2008

Makassar Tergenang Lagi

Fajaronline(2/3/8)-

MAKASSAR — Setelah diguyur hujan selama dua jam, sejumlah ruas jalan di Makassar terendam air. Kondisi ini membuat arus lalu lintas di beberapa jalan, seperti perempatan Jl Urip Sumoharjo dengan Jl AP Perttarani mengalami macet.Jalan lain yang terendam air terjadi di Jl Emmy Saelan, Jl Samping Lembaga, Jl Raya Pendidikan, Jalan AP Pettarani, serta ruas jalan lainnya. Genangan air juga terlihat di Jl Landak Baru, Jl Veteran Selatan, Jl Anuang banjir, dan Jl Lanto Dg Pasewang.

Tak hanya itu, genangan juga terjadi di sekitar Jl Dg Regge, Jl Sulawesi, Jalan Irian, dan daerah sekitarnya.
Kondisi yang terparah terlihat di daerah sekitar Goro, Hertasning, dan Kompleks RS Islam Faisal. Dari pantauan Fajar, sekira pukul 18.00 Wita, kondisi di daerah Jalan Mapala, Goro, dan Kompleks Pemda mengalami genangan yang cukup parah, di atas lutut orang dewasa.

Akibat ketinggian air ini, beberapa kendaraan seperti mobil dan motor tidak dapat melaluinya. Kendaraan yang memaksa lewat, menjadi macet. Selain itu, saluran air selebar satu meter yang berada di sekitar jalan ini juga penuh digenangi air.

Benahi Drainase

Pemerintah kota Makassar harus segera membenahi drainase. Hanya itu satu-satunya solusi untuk menghindarkan wilayah ini dari banjir yang terjadi secara rutin setiap musim hujan tiba. Ketua Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Wilayah Sulsel, Syafri, malam tadi mengatakan drainase yang ada tidak berfungsi secara maksimal. Makanya, begitu hujan turun, beberapa wilayah langsung tergenang.

“Genangan yang terjadi hari ini (kemarin, Red.) belum kiriman lho. Bayangkan, jika banjir kiriman melanda Makassar. Pasti kondisinya bakal lebih parah,” jelas Syafri. Menurut Syafri, pembangunan drainase tidak boleh lagi secara parsial. Selama ini, pengembang perumahan membangun drainase sendiri. Padahal, lanjutnya, mestinya drainase harus dibangun secara sistematis.

Selain kurang berfungsinya drainase, dosen Universitas 45 Makassar ini juga menyebut kesadaran masyarakat soal kebersihan. Masih banyak warga yang membuang sampah ke selokan dan sungai. “Ini memberi dampak luar biasa terhadap terjadinya banjir. Warga harus menghentikan kebiasaan buruk itu,” tandasnya.(die-sap)

Tidak ada komentar: