Rabu, 26 Maret 2008

JALIN CINTA DENGAN PACARAN?!

Kata Pacaran bagi umumnya remaja dan orang dewasa mungkin sudah nggak asing lagi. Bisa dipastikan lebih dari 50% remaja sudah pernah melakukan hubungan dalam konteks pacaran itu. Gimana sih?

Ketemu sama lawan jenis, kemudian timbul-timbul getar-getar aneh dalam dada. Besok-besok, kalo’ nggak ketemu serasa dunia mau kiamat. Itukah yang dinamakan cinta? Nggak jarang, orang pun melanjutkan perasaan cintanya itu kedalam sebuah hubungan yang berstatus pacaran. Nggak tau’ darimana asalnya istilah pacaran ini. Tapi awalnya, pacaran ini merupakan hubungan yang sekedar inginmengenal satu sama lain dengan lawan jenis. Mengenal ini pun terbatas pada masalah pribadi dan gimana si dia sebenarnya. Tapi, lambat laun, maknanya pun berubah…

Mungkin bagi kamu yang masih punya nenek, pasti sering diceritain gimana hubungan lawan jenis pada masanya dulu. Katanya nih,

Kalo orangtua jaman dulu khan jarang-jarang yah yang awalnya pacaran, biasanya dikenalin (baca dijodohin) dan dalam beberapa bulan, akhirnya menikah. jadi pacaran itu sendiri adalah penjajagan, sosialisai, belajar menghadapi konflik, menghargai perbedaan dan sebenernya proses pemahaman interaksi dengan lawan jenis. Mustinya dengan perkembangan nilainya, arti pacaran jadi lebih demokratis dan positif tapi kok malah menimbulkan banyak bencana, kayak misalnya kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, dating rap, kekerasan dalam pacaran atau bahkan HIV/AIDS.

percepatan kematangan usia pubertas bisa jadi patokan kalo anak sekarang lebih cepet gedenya, naah udah sering dibahas kalo cewe yang mengalamai menarche (haid pertama) dan cowok udah mimpi basah, maka udah mengalamai dorongan seksual, yah salah satunya ketertarikan terhadap lawan jenis, keinginan untuk seneng berdekatan termasuk diperhatikan apalagi disayang. Soalnya kalo udah berdekatan susah banget ngontrol tendangan adrenalin, apalagi buat cowok yang seolah-olah sering menjadi decision maker dalam berprilaku dalam pacaran, dan terus terang ajah kadang-kadang cewek itu suka bingung untuk menolak tangan jahil cowok loh… padahal belum tentu pacar kamu seneng digerayangin, tapi sayangnya komunikasi untuk hal-hal yang kayak gini susah banget diomongin, padahal yang namanya sayang engga harus selalu melakukan hal-hal yang menjurus kearah sana khan ?? terus coba tanya sama hati kecil kamu apakah bener yang namanya sayang atau cinta berarti kamu bisa ngapa-ngapa’in pacar kamu ?? padahal pacar belum teentu atau kamu juga belum tentu jadi pasangannya kelak khan ??

Emangnya ada hubungannya dengan pacaraan yang sehat?. Tentu aja ada, kalo memang pacaran kamu dilandasi oleh rasa sayang yang tinggi dan penghargaan terhadap pasangan, otomatis kamu , nggak berani untuk melakukan atau mengajak do’i ke tempat-tempat kaya’ gitu karena nggak ada yang menjamin kamu nggak akan tergoda sebab yang namanya setan tuh ada di mana-mana.

Naah… biar lebih jelasnya gini nih. Pacaran sehat itu kan dibagi jadi tiga:

  • Sehat Secara fisik, maksudnya adalah bisa menjaga diri masih tetap utuh, nggak terjadi apa-apa sama fisik kita ( seperti robeknya selaput dara, terkena PMS, dan terjadi Kehamilan Tidak Diinginkan ). Kalo’ kamu selalu mau dan ngajak ke tempat-tempat yang rawan kecelakaan ngga’ nutup kemungkinan pacaran kamu udah ngga’ sehat secara fisik.

  • Sehat Secara Psikologis, maksudnya untuk saling mengenal saatu sama lain. Saling berbagi, bisa mengekspresikan cinta dan kasih sayang. Tapi kalo’ kamu selalu ngedate di tempat yang rawan kecelakaan, trus berakibat pada tertularnya PMS, lantas pacar kamu hamil atau terjadi KTD,otomatis hal itu akan membuat kamu dan pacar kamu stress, tertekan malu, perasaan bersalah yang terus menerus. Kalo gitu kejadiannya berati pacaran kamu udah ngga’ sehat secara psikologis.

Sehat secara Sosial, maksudnya adalah kalo’ lagi pacaran kita harus mempertimbangkan nilai-nilai yang ada di lingkungan dan masyarakat di mana kita berada. Jangan karena pacaran jadi merasa bahwa “dunia hanya milik berdua” terus kamu berpelukan dan berciuman di depan umum seperti di dalam bus, di halte, di dalam bioskop, di pantai dan melakukan HUS alias ML di dalam mobil yang bisa bikin orang lain risih melihat perilaku kamu dan pacar kamu, kalo gitu berarti gaya pacaran kamu udah ngga’ sehat secara sosial

Pada saat kamu berduaan dengan pacar kamu, hormon seksual sangat aktif dan detak jantungpun meningkat, inilah yang menjadikan kamu merasa senang dan bergairah saat deket sama pacar, karena hormon seksual meningkat maka kemudian menstimulus kamu untuk melakukan aktifitas seksual, dari pegang tangan sampai pegang-pegang yang lainnya. Bang Rockwood dan Food (1945) bilang, bahwa seorang yang jatuh cinta tidak bisa lepas dari keinginan atau dorongan untuk melakukan kontak fisik dengan pasangannya. Kedekatan fisik inilah yang ahirnya akan mengarah pada perilaku seksual pada pacaran

(nb.ini artikel saya buat waktu tahun 2003 di tabloid Arung)

Tidak ada komentar: