Kamis, 05 November 2009

Bab III Metodologi Penelitian

A. Tipe penelitian
Tipe penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif. Penelitian deskriptif adalah memaparkan situasi atau peristiwa. penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Deskriptif diartikan melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu.
Sebenarnya analisis isi lebih dikenal sebagai penelitian kuantitatif. Kuantitatif mengacu pada pengertian bahwa analisis isi berpijak pada kuantifikasi dari isi pesan komunikasi yang diteliti.
Aspek kualitatif dalam suatu analisis isi, khususnya interpretasi data, sebisa mungkin dilakukan atas dasar data yang telah ditempuh melalui proses kuantifikasi tertentu.
Suwardi dalam Genda (2006;52) mengatakan bahwa proses kuantifikasi bisa dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, tabel kontingensi, atau koefisien -korelasi, atau dalam bentuk rasio atau persentase, tergantung dari tujuan analisanya.
Ahli lain dalam Bulaeng (2000:151) mengemukakan bahwa analisis isi adalah tahap ditransformasikan, melalui aplikasi yang sistematik dan obyektif menurut ketentuan kategorisasi ke dalam data yang dapat diinterpretasi dan dibandingkan (Paisley in press).
Sementara itu, analisis isi dapat didefinisikan yang mengacu kepada sejumlah cara: (a).Sebagai bahan untuk mengklasifikasikan pengurutan lambang-lambang, (b). Sebagai dasar dari pernyataan eksplisit tentang ketentuan suatu formulasi, (c). Sebagai salah satunya pertimbangan yang dapat dipercaya yang secara teoritis berlaku sebagai penetapan peringkat untuk perbedaan kasus bagi kegunaan analisis isi, kelompok analisis dalam berbagai kategori isi pesan, (d). Sebagai alat penetapan ketentuan analisis dalam laporan pengamatan ilmiah.
Keuntungan mengaitkan analisis isi dengan peristiwa (event) dan tema, selain akan membantu mempertajam pembahasan secara tekstual dan kontekstual juga membatasi obyek telaah, sehingga tema –tema informasi human trafficking yang ditelaah dapat dipilih dan dipilah menjadi suatu data yang selanjutnya dianalisis dan diinterpretasi maknanya. Isi pesan yang akan ditelaah secara mendalam, menyangkut pemberitaan yang bertema human trafficking. Tema ini dikaitkan dengan suatu peristiwa yang menyangkut keadaan pekerja di negara Asean, seperti bagaimana kehidupan menjadi pekerja ilegal.
Selain analisi isi, penelitian ini juga menggunakan deskriptif analisis wacana. Berdasarkan level konseptual teoritis, wacana diartikan sebagai domain umum dan semua pernyataan, yaitu semua ujaran atau teks yang mempunyai makna dan memiliki efek dalam dunia nyata. Dalam konteks penggunaannya, wacana berarti sekumpulan pernyataan yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori konseptual tertentu, dengan tujuan untuk mengidentifikasi struktur tertentu dalam wacana, seperti wacana politik atau sosial kemasyarakatan. Wacana jika dilihat dari metode penjelasannya merupakan suatu praktik yang diatur untuk menjelaskan sejumlah pernyataan.

B. Objek Penelitian
Pada penelitian ini, ada lima surat kabar elektronik yang dijadikan objek, yakni The Jakartapost.com (Indonesia), nst.com.my (Malaysia), mstonline.com (Filipina), nationmultimedia.com (Thailand), dan vnagency.com.vn (Vietnam). Kelima surat kabar elektronik ini dinilai penulis dapat mewakili kelima negara Asean karena mereka menampilkan informasi dalam bentuk bilingual (Inggris dan bahasa negara masing –masing). Sedangkan dari beberapa media online yang penulis dapatkan di tiap negara, lainya hanya berbahasa negaranya. Selain itu, kelima negara Asean ini diasumsikan memiliki perbedaan nilai dan kebijakan redaksional, terutama yang bersifat ideologi.

C. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh informasi mengenai masalah Human Trafficking pada lima surat kabar elektronik yaitu The Jakartapost.com (Indonesia), nst.com.my (Malaysia), mstonline.com (Filipina), nationmultimedia (Thailand), dan vnagency.com.vn (Vietnam). Diambil pada periode Juli – Desember 2006. Sebanyak 107 populasi yang merupakan tampilan informasi masing-masing terdiri atas The Jakartapost.com 33 item, nst.com.my 19 item, mstonline.com 11 item, nationmultimedia.com 30 item, dan vnagency.com.vn 14 item. Ini terdiri atas berita, opini,dan tajuk.
Adapun penentuan sampel disamakan dengan angka populasi (sampel representatif). Karena jumlah populasi tergolong kecil. Apalagi, semua data yang diambil dari masing-masing media online dirasa sangat penting.
Untuk kumpulan informasi, dipilih secara representatif terhadap semua informasi -dengan memasukkan kata “human trafficking’ pada search engine pada kelima surat kabar elektronik tadi dengan lama waktu enam bulan dengan asumsi berita dalam jangka waktu tersebut sudah cukup mewakili.

D. Teknik pengumpulan dan analisis data
1. Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:
a. Analisis Isi
Data dikumpulkan secara langsung dengan berpedoman pada masalah yang diangkat juga sesuai dengan analisis isi. Seperti yang diutarakan Klaus Krippendorff dalam Stokes (2006;58), analisis isi merupakan metode simbolik karena digunakan untuk meneliti materi (teks media) yang bersifat simbolik. Yang dianalisis adalah isi dari arsip media online yang telah dikumpulkan dan kemudian dikategorisaskan berdasarkan tema human trafficking untuk melihat porsi, perhatian, dan sejauh mana peranan media tersebut terhadap masalah human trafficking.
b. Analisis wacana
Setelah di analisis isi, beberapa item penelitian akan dikaji secara wacana yaitu dengan memperhatikan: pertama, mengenai cara-cara wacana susun, dimana komunikator berdasar atas prinsip menghasilkan pemahaman atas percakapan dan pesan-pesan lainnya, dengan cara langsung atau nonverbal, dengan melihat pesan tunggal terstruktur. Kedua, wacana dipandang sebagai aksi dalam bentuk kata-kata atau tulisan untuk mencapai suatu tujuan, dengan memperhatikan bagaimana pembicara menyusun kata-kata. Ketiga, mencari prinsip-prinsip yang digunakan oleh komunikator aktual berdasarkan perspektif mereka dengan tidak memperhatikan ciri atau sifat psikologis yang tersembunyi dari mereka.
Adapun yang dianalisis secara wacana adalah bagian informasi berupa opini yaitu tajuk rencana, opini/ kolom dan surat dari pembaca. Karena jumlahnya sedikit dari populasi maka diputuskan untuk menganalisanya secara wacana atau makna.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada para praktisi pers dan juga penulis salah satu informasi, terutama yang berada di Indonesia dan memahami sistem pers di negara Asean. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan sejumlah data pendukung yang diharapkan akan menguatkan analisis. Alasan memilih narasumber yang berasal dari Indonesia untuk memudahkan penulis memberikan penilaian terhadap apa yang telah diteliti. Ini juga merupkan keterbatasan karena para narasumber/ praktisi media yang berasal dari luar Indonesia sangat sulit untuk diwawancarai.

2. Teknik analisis data. Data yang terkumpul kemudian ditabulasikan berdasarkan berapa jumlah informasi, kategri tema, dan gaya penyampaian inti informasi seperti yang diurakan. Unit pengukuran adalah sejumlah item berita, reportase, dan tajuk, mengenai masalah Human Trafficking. Metode pengukuran menyangkut frekuensi item dan persentase informasi. Tidak diukur dalam sentimeter dan dibandingkan dengan total sentimeter semua tampilan informasi, tetapi hanya menganalisis posisi tampilan informasi berdasarkan jenis informasi. Misalnya berapa persentase dan frekuensi informasi yang menjadi berita maupun non berita dan berapa posisi yang menempati halaman feature.
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat mendeskripsikan berita dengan jelas dan objektif, maka akan digunakan teknik analisa data denga cara kualitatif. Persentase setiap kategori diamati, kecenderungan yang tampak dalam kategorisasi diperhatikan, kemudian hubungan antara kategori di analisis untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dan hasil kesimpulan dari penelitian ini sudah dapat diketahui.

E. Teknik Analisis
Studi ini menggunakan teknik analisis yang sudah lazim dalam teknik analisis isi media yaitu kuantitatif dan kualitatif. Hanya saja, studi ini mencoba menggabungkan kedua analisis tersebut. Ada dua alasan kenapa kedua teknik ini digabung. Pertama, alasan bersifat teknis menyangkut pernyataan permasalahan studi ini relatif kompleks. Artinya jika hanya menggunakan salah satu teknik analisis saja tidak akan ditemukan jawaban yang signifikan. Kedua, alasan yang bersifat paradigmatik. Ilmu komunikasi merupakan multi paradigma science (Hidayat dalam Genda (2006;64)). Artinya, komunikasi merupakan suatu bidang ilmu yang pada waktu bersamaan menampilkan sejumlah paradigma klasik karena melibatkan value judgements dan keberpihakan pada nilai-nilai tertentu (kritis).
Untuk analisis kuantitatif digunakan tabel-tabel persentase, pada tabel-tabel tersebut sudah terdapat data frekuensi dan persentase kemudian diinterpretasi secara kualitatif. Kedua, analisis kualitatif. Digunakan tahapan sebagai berikut: berupa berita, reportase dan rubrik lainnya diidentifikasi berdasarkan peristiwa dan diurutkan berdasarkan tanggal pemuatan. Selanjutnya, pilihan kata yang tersebar pada kepala berita, judul, lead, atau seluruh isi teks, mulai diidentifikasi pilihan kata dan wacana mana yang memberikan kecenderungan sikap media terhadap peristiwa tersebut. Studi ini juga mencoba menelaah pernyataan tokoh, yakni sumber informasi, penulis dan jurnalis.
Teknik penelitian yang digunakan juga adalah teknik analisis isi dengan mengcoding. Yaitu suatu data mentah yang secara sistematis ditransformasikan dan dikelompokkan ke dalam unit-unit yang memungkinkan membuat deskripsi karakteristik isi yang relevan. Setelah itu, sesuai dengan definisi Berelson (1952), koding ini kemudian diinterpretasikan dan dibandingkan (paisley in press).

F. Realibilitas Data
Untuk mengetahui kesesuaian data yang diperoleh dengan objektifitas tertentu, peneliti menggunakan metode Intercoder reliability. Suatu cara pengujian yang dilakukan seorang kemudian dilakukan orang lain yang hasilnya diharapkan sama.
Peneliti memakai dua orang Koder yang dianggap memahami bidang yang diteliti ini. Formula yang digunakan dalam melakukan intercoder reliability adalah formula Holsti.





G. Variabel Penelitian
Adapun variabel penelitiannya, dapat digambarkan sebagai berikut:

variabel bebas variabel terikat












H. Definisi operasional
Untuk menghindari salah pengertian pada istilah dalam penelitian ini, maka perlu adanya batasan-batasan pengertian yaitu, sebagai berikut:
1. Porsi yaitu jumlah item atau kategorisasi yang diberikan oleh media online yang bisa engukur sejauh mna porsi informasi disediakan oleh tiap media. Tolak ukurnya adalah jumlah informasi, jumlah halaman, penepatan pada isu apa dan jenis –jenisnya.
2. Perhatian dan peranan yaitu bagaimana bentuk perhatian media online terhadap kasus human trafficking. Ini dapat diukur melalui, analisa berita sraight dan feature, nalisa pini berupa tajuk rencana, opini/ kolom, dan SDP. Dilihat pula dari sumber informasi yang ditampilkan, cek dan ricek, cover both side, serta ada tidaknya pencampuran opini, kemudian tema informasi, isu yang berhubungan dengan bidang. Sedangkan peranan media online adalah bgaimana sikap dan atribusi media online dalam menyikapi dan menindaklajuti kasus human trafficking terhadap warga negaranya dan yang terjadi negaranya, dilihat dari teori pers yang mereka jalankan serta agenda setting.
3. Human trafficking merupakan sebuah bentuk perbudakan modern. Adapun bentuk human trafficking adalah; kerja paksa seks dan ekspoitasi seks; pembantu rumah tangga; kerja migran; penari, penghibur, dan pertukaran budaya; pengantin pesanan; buruh/ pekerja anak; dan penjualan bayi.
4. Surat kabar elektronik bisa juga disebut media online. Surat kabar elektronik ini merupakan penyegaran dari surat kabar tradisional dalam bentuk elektronik atau dikenal dengan istilah online yang bisa diakses via internet. Ada lima yang dianalisis yaitu TJP (Indonesia), NST (Malaysia), MST (Filipina), NM (Thaland, dan VNA (Vietnam).
5. ASEAN (Association Of Southeast Asian Nations) adalah negara-negara yang berada di wilayah Asia Tenggara. Dalam penelitian ini lima negara yang akan diteliti media online-nya yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
6. Analisis Isi adalah suatu metode atau teknik untuk membuat kesimpulan yang objektif dan pengenalan secara sistematis tentang karakteristik dan pesan.
7. Analisis wacana adalah sekumpulan pernyataan yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori konseptual tertentu, dengan tujuan untuk mengidentifikasi struktur tertentu, misalnya politik atau sosial kemsyarakatan.
6. Berita adalah laporan tentang gagasan, kejadian, atau konflik yang baru terjadi, yang menarik bagi konsumen berita dan menguntungkan bagi pembuat berita itu sendiri.

Tidak ada komentar: