Rabu, 30 April 2008

Monday Moody

Sering dengar kata I hate Monday? Sebenarnya saya tidak terlalu sepakat dengan kalimat itu. Tapi, secara tidak langsung, terkadang saya mengalami itu. Moody di hari Senin. Seperti senin ini, mungkin karena hari minggunya tak beristirahat secara maksimal. Well, it just my personal problem. Sebenarnya tak etis menulis itu, tapi hanya sekedar ingin meluapkan emosi…….!!!

Apakah semua orang pernah merasakan stuck, stagnan, or whatever lah…tapi normally, itu jarang terjadi pada orang dalam waktu yang berdekatan. Tapi anehnya, serasa stuck itu tak pernah selesai. Atau mungkin saya menghabiskan masa stuck secara setengah-setengah, jadinya hampir dalam seminggu, pastinya ada satu hari yang membuat saya moody.

Mengingat saya punya tanggung jawab di kampus pada hari Senin, maka kupaksakan seluruh badanku untuk beranjak. Sempat terlintas di pikiran untuk menelpon atau hanya sms untuk mengabarkan kalau hari ini saya tak masuk karena sedang tak enak badan. Toh, tak berpengaruh juga kalau saya tak ada. Tinggal menyesuaikan absen saja. Tapi, saya jadi teringat salah satu dosen saya yang sudah almarhum. Bagaimana beliau dengan keadaan sakit yang parah, masih bersemangat untuk ke kampus dan mengajar.

Akhirnya, pukul 07.20 pagi selesai mandi dan melahap suplemen, saya pun bergegas mengejar bus kampus II yang on time berangkat 07.35. Sebenarnya setelah mandi dan berpakaian itu saya masih berniat untuk tak beraktivitas. Tapi, mengingat di dompet saya dana sudah tak mencukupi dan harus mengambil lagi di ATM, maka bergegaslah saya menunggui bus kampus. Soalnya, naik bus kampus yang difasilitas Unhas untuk pegawai dan dosen itu hanya membayar Rp 1000,-. Uang ini pun hanya sukarela dan tak memaksa. Sebenarnya, di dekat rumah ada ATM bank saya yang bias dicapai dengan menggunakan becak. Tapi, saya terlalu malas untuk berdebat ketika menawar harganya. Gengsi dong, bertengkar dengan daeng becak hanya karena mereka tak mau kurang.

Di bus, saya memikirkan akan bikin saya apa hari ini. Selain menemani dosen mengajar, hari senin saya tak berkegiatan apa-apa lagi di kampus. Maka setelah mengajar, saya pun iseng main ke ruang dosen. Berbincang dengan beberapa dosen, membaca koran lokal hari itu, dan ‘membantu’ beberapa mahasiswa.

Sekitar pukul 11.30, sebenarnya saya berniat mampir di laboratorium pascasarjana Unhas. Di sana ada fasilitas internet gratis untuk mahasiswa pascasarjana. Sambil mencari bahan untuk tesis, sekalian mengupdate blog dan download program.

Niat itu akhirnya saya urungkan. Perut yang belum saya isi sedari pagi sudah meminta haknya untuk diisi. Sambil menunggu pesanan makanan di kantin Jasbog, dua kru PK Identitas Unhas menghampiri saja, yang juga ingin makan siang. Selama hampir sejam saya bersama mereka, membicarakan nasib Identitas yang kabarnya mau dipindahkan sementara karena gedungnya mau direnovasi.

Setelah makan, saya lalu keluar kampus. Mengingat ada janji dengan salah seorang ibu di BPN untuk mengambil berkas buat ibu saya yang bekerja sebagai notaris di salah satu daerah di Sulsel.

Niatnya setelah itu langsung pulang karena sekitar pukul 15.30, saya ada janji dengan dosen untuk menemaninya menjelaskan proses kerja survey untuk polling tugas matakuliah komunikasi politik. Tapi, saya tiba-tiba teringat kalau di dompet saya ada kupon main 10 kali gratis di salah satu arena bermain. Maka, melangkahlah saya lagi menuju salah satu mall terbesar di Makassar. Just to take my free games!!!

Tak hanya singgah main, saya juga tergoda untuk singgah nonton filmnya Tora Sudiro yang dibuat sama Teddy Soeriaatmadja. Walaupun telat 7 menit, saya tetap membeli tiketnya yang dibayar dengan harga nomat. Maka jadilah saya, duduk selama satu setengah jam meonton film bergenre humor itu. Yah, lumayan menghiburlah…

Sekitar pukul 17.00, saya memutuskan pulang! Sudah cukup saya melepaska moody hari ini dengan berbagai cara. Lumayanlah, tapi tak cukup rasanya kalau belum berjalan kaki. Maka, setibanya di depan mesjid Al-Markaz, saya pun memutuskan berjalan kaki sampai di rumah. Melepaskan jenuh dengan melihat koridor yang dipenuhi orang-orang. Bermain layangan, para penjual yang menjajakan makanan, orang tua yang bermain dengan anaknya, dan muda-mudi yang lagi pedekate (walaupun penjaga mesjid lewat toa’-nya selalu menegur para remaja di sekitar koridor mesjid untuk tak berpacaran,pun tak digubris. Soalnya pengawas mesjid tak pernah menegur langsung!).

Habis berjalan kaki, melepas letih di rumah, tibalah saya di depan komputer….melanjutkan tesis dan bermain the sims!!!

Moody yang akhirnya diselesaikan dengan cara yang aneh….^_^

1 komentar:

Zinda Rud mengatakan...

Betul2 moody monday yg diselesaikan dgn cara yg aneh, maen Simms!. Seaneh dulu, duluu.. skali sy yg pnah tegur Al Harisnya Al Markaz.