Minggu, 13 April 2008

behaviouralisme!

Judulnya; sebenarnya yang saya maksudkan itu adalah kebiasaan yang kemudian menjadi ideologi tersendiri dalam satu komune.
Terkadang, manusia memiliki kebiasaan yang membentuk perilakunya.Perilaku ini kemudian menjadikan dirinya memiliki parameter bagaimana dirinya kini.
seperti masyarakat yang terbiasa memberikan uang cepek kepada polisi untuk lari dari tilang.
Sering saya melihat, di akhir bulan, mobil dan motor polisi berseliweran di sana-sana sini dekat terminal bayangan angkutan umum. Kalau lagi apes, "pritttt!", mobil pun dihadang. Sopir mau tak mau harus menyerahkan beberapa lembar uang seribuan sebagai uang cepek buat polisi.
Tidak bermaksud menjelek-jelekkan institusi kepolisian, tapi kenyataannya memang seperti itu.
Beberapa kali angkot yang saya naiki di akhir bulan, walaupun dia tidak melakukan kesalahan (untuk ini sebenarnya, para sopir angkot tak tahu lagi mana aturan yang benar dan salah karena penegakan aturan ini memang tak jelas!), maka dia tetap harus memberi uang cepek.
Pernah suatu kali, di daerah depan mesjid raya ada mobil angkot yang diberhentikan oleh polisi.
Sopir Angkot yang saya naiki kemudian berkata kalau sepertinya dia akan menjadi korban berikutnya. Dia pun merasa lega, ketika polisi tak memberhentikan mobilnya. "Untung tak disuruh singgah!" kilahnya.

Behavioralisme yang saya maksud tidak hanya sekedar bercerita tentang pak polisi dan si sopir angkot. Masyarakat Indonesia terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan yang membentuk perilaku mereka. Seandainya, kebiasaan ini adalah sesuatu yang positif, tentu tak akan menjadi masalah. Tetapi, kalau berdampak negatif?
Kita mungkin tak pernah menyadari kalau hampir setiap harinya kita melakukan korupsi. paling kecil adalah korupsi waktu. Para PNS yang dataang ke kantor selepas pukul 8 pagi. Para PNS yang nongkrong di warung kopi pada jam kerja. Gambaran ini sebenarnya menunjukkan korupsi kecil yang menjadikan kita terbiasa. kemudian, tak lagi menjadi korupsi karena dianggap kebiasaan?
Masih banyak contoh kebiasaan yang negatif di sekitar masyarakat kita. Menjadikan kita masyarakat yang behaviouris!!!

Tidak ada komentar: